Dalam Khidmah, Da’wah, dan Silaturrahmi Berkah
Di akhir bulan Agustus hingga Awal-awal September 2024, Abuya Kiayi, pimpinan Pon Pes Al-Haromain Semende didampingi Ummi Nyai Hj. Nurkasmawati, S.Pd.I, meninggalkan Pon Pes untuk sementara waktu, demi mengadakan safari khidmah, da’wah dan silaturrahmi ke beberapa daerah di Sum-Sel, Jakarta dan Jawa Tengah, hingga Pulau Kalimantan.
Diawali Hari Proklamasi 17 Agustus 2024, Abuya Kiayi menghadiri Upacara Kemerdekaan di Lapangan Merdeka Pemda Kab. Muara Enim. Hal ini telah menjadi agenda setiap tahun, karena undangan resmi dari Bupati Kab. Muara Enim.
Di hari berikutnya, 18 Agustus 2024, beliau menghadiri Akad Nikah & Resepsi Walimatul Arusy Putri Bapak Kapala Kemenag Kab. Empat Lawang, Drs. H. Azhardi Rahardi, M.Si yang menikah dengan Putra Kasubag TU Kemenag Kab. Muara Enim, Bapak H. Solihan, M.Pd.I.
Setelah menjalankan agenda kegiatan di Muara Enim, selanjutnya beliau terbang ke Kota Semarang Jawa Tengah dalam rangka menghadiri Wisuda Putri pertama beliau Pada Hari Selasa 21 Agustus 2024. Sang putri telah menyelesaikan Pendidikan Majester Ilmu Da’wah dan Komunikasi di UIN Wali Songo Semarang, beliau Ning Ustzah Hj. Hujjatul Balighah. GB,. Lc,. M.Sos. Adapun pendidikan S1 beliau, telah selesaikan sejak tahun 2015 di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dalam bidang Ilmu Tafsir dan Hadits.
Selain itu, pada tanggal 22 Agustus 2024, beliau juga bersilaturrahmi persahabatan dan kekeluargaan kepada Abah K.H. Afif, beliau merupakan Kiayi Sepuh di Gerabag Magelang, beliau adalah besan Abuya Kiayi.
Berselang waktu di hari yang sama, beliau juga mengunjungi Pon Pes Darut Tauhid Perworejo, Pengasuh Pesantren ini adalah K.H. Taifur Mawardi merupakan teman seperjuangan Abuya Kiayi ketika menjadi maha santri di Dalem Prof. Dr. Al-Imam Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Utaibiyah Makkah Al-Mukarramah.
Selanjutnya di Sabtu dan Ahad bahagia, 24-25/8. didampingi Putra Sulung beliau H. M. Mutawally, M.Si, Abuya Kiayi dan Ummi Nyai mengunjungi Pon Pes Yanba’ul Qur’an Cabang 5, di Kota Tegal, selain studi banding, sekaligus menjenguk cucu pertama yang nyantri dan menghafal Al-Qur’an di sana.
Setelah kunjungan dan silaturrahmi di Jawa Tengah, beliau melanjutkan kegiatan safari Khidmah, pengabdian kepada Maha Guru, yaitu Menghadiri Multaqa Alumni, sebab Abuya Sy. Ahmad Al-Maliki berdauh, “Min Alamatil Wafa-ikum, Hudurukum Fil Mulataqa'”, Diantara simbol kesetiaan kalian kepada Abuya adalah kehadiran kalian di acara Multaqa’, oleh karenanya beliau rela jauh-jauh dan meninggalkan kegiatan-kegiatan penting demi menyambut perintah Sang Guru, sebagai khidmah kepada Syekh dan uswah bagi santri-santri lainnya.
Karena acara masih 2 hari lagi, maka Abuya Kiayi dan Ummi Nyai menginap transit di rumah berkah, kediaman putra sulung beliau di Sawangan Depok.
Di hari pertama menginap, ada beberapa alumni yang bekerja dan sekolah di Jabodetabek mendengar keberadaan Abuya Kiayi dan Ummi Nyai di Depok, mereka rela izin kerja demi sowan dan silaturrahmi kepada Maha Guru, melepas rindu, mengalap berkah dan meminta do’a kesuksesan. Sungguh patut menjadi kebanggaan ketika masih ada alumni yang telah sibuk di luar pesantren, namun ikatan kepada guru tidak pernah putus, itulah Hakekat Rabithoh Ruhiyah dimana salaman, pertemuan dan berkah itu sambung menyambung dari guru ke guru hingga Rasulullah -Sallallahu Alaihi Wasallam-
Tiba saatnya Abuya Kiayi menghadiri Multaqa Internasional Hai’ah Ash-Shofwah Al-Malikiah yang ke 32. Tahun ini Multaqa, Reuni Himpunan Alumni Abuya Al-Maliki dilaksanakan pada, Rabu Akhir Sofar, Tgl 28-29 Agustus 2024 yang ditempatkan di Pon Pes Fajrus Salam Setul Bogor.
2 hari pertemuan berkah itu, Abuya Kiayi berjumpa para rekan, teman seperjuangan seangkatan dan junior dalam suasana suka dan cita. Di hari pertama bersama Hb. Ahmad Al-Haddad Jakarta, Habib Hamid An-Nagib BSA Bekasi, Hb. Hamid Al-Kaff Jakarta, Hb. Bagir Al-Attos Pekalongan, Hb. Ahmad Barakwan Bondowoso, Hb. Zain Hasan Baharun Bangil, K.H. Ihya Ulumiddin, K.H Sadid Jauhari, KH. Najih Maimun dan lain-lain.
Acara malam khusus Alumni, dimulai pukul 17.00 WIB dengan pembacaan Jaliatul Kadar (Nama-nama Shahabat & Syuhada Badar & Uhud) hingga sholat Magrib-Isya’ Jama’atan secara jama’ qosor, dilanjutkan pembacaan Ratib Imam Al-Haddad Ba’alawi. Kemudian menonton Zikrayat (Manaqib & Memori Photo-Vedio Abuya Sy. Muhammad Al-Maliki),
Dilanjutkan penyampaian Pidato Arahan oleh Ketua Umum Hai’ah yang mengambil tema “Berda’wah Dengan Manhaj, Pemikiran dan Laku Lampah Abuya Al-Maliki Untuk Kemaslahatan dan Persatuan Ummat “, dengan materi memotivasi berda’wah, menguatkan Ukhwah, mengokohkan robithoh, ikatan kepada Abuya Muhmmad dan Al-Kholifah Abuya Ahmad, dan arahan-arahan penting dalam menyikapi fitnah akhir zaman.
Ditutup dengan pembacaan Nasehat Abuya Sy Ahmad Al-Maliki yang dibacakan oleh Alumni, Sy. Baqir Bin Naufal Al-Kaff (Pengasuh Pon Pes Darul Habib Sukabumi). Selanjutkan makan malam & ramah tamah.
Di hari kedua, Kamis 29/8. Acara Haul Abuya Al-Maliki, dengan rangkaian acara secara umum seperti Haul-haul di Indonesia. Namun acara menjadi tambah semarak dengan kehadiran Al-Allamah Asy-Syekh M. Amin As-Sinqitiy, ulama asal Muritaniah Afrika ini masih aktif sebagai stap pengajar di Masyru’ Abuya Ahmad Al-Maliki Rusaifah Makkah, beliau menghadiri Multaqa atas mandat dari Abuya Sy. Ahmad.
Hadir juga Ad-Da’i Ilallah Hb. Riziq Bin Husen Bin Syahab, M.A,. Ph.d dan Al-Musnid K.H. Marwazi Ulama Betawi yang menjadi santri langsung Musnid Dunia Syekh Yasin Al-Fadani, beliau diminta menyampaikan mauizah hasanah dalam Haul ini.
Salah satu pesan yang sangat ditekankan oleh beliau, mengajak para Ulama, khususnya Alumni Al-Maliki untuk kembali menggiatkan ilmu sanad, seraya beliau bercerita bagaimana Syekh Yasin memotivasi Abuya Al-Maliki ketika mengumpulkan sanad Sang Ayah, Sy Alawi Bin Abbas Al-Maliki. r.a.
Kemudian diakhiri Pembacaan Yasin, Wahbah & Do’a Penutup, secara berurutan dipimpin oleh Alumni Senior Hb Ahmad Al-Haddad Jakarta, kemudian Hb. Rizik Bin Syahab dan Syekh Amin As-Sinqitiy.
Semua keberkahan yang luar biasa dalam acara demi acara menjadi spirit bagi segenap alumni dan motivasi bagi para hadirin dan muhibbin.
Sepulang Multaqa bertemu para Haba-ib, Ulama, Santri & Ummat Pecinta Da’wah dan Ilmu Islam, Abuya Kiayi masih menyempatkan silaturrahmi ke keluarga, kali ini ke rumah keponakaan yang mendapat tugas kerja di Jakarta, beliau adalah Hj. Khodijah, putri ke-2 H. Sihanan Boenyamin, sang adik Kangdung Abuya Kiayi. Tuan rumah mengundang khusus sang paman demi mendapat wajengan dan do’a keselamatan untuk keluarga kecilnya di ibu kota ini. Jadilah Jum’at siang itu jamuan makan siang dan syukuran kecil-kecilan dalam khidmat do’a dan penuh bahagia. Turut hadir keponakan Abuya Kiayi yang lain, yang sedang studi di Universitas Indonesia Depok, Talita Putri Sulung Azwar Hamid Boenyamin, adik bungsu Abuya Kiayi.
Sungguh langkah-langkah Abuya Kiayi sarat tauladan dan pelajaran berharga dan motivasi penting untuk setiap pecinta, keluarga dan santrinya.
Sabtu, 31 Agustus 2024, Abuya Kiayi dan Ummi Nyai didampingi Putra sulung, melanjutkan Safari menuju Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Sekitar pukul 24.00-an WIB tiba di Hotel Bahalap disambut Putra Bungsu Ahmad Muzaffar.
Di kota yang pernah diwacanakan oleh Bung Karno sebagai lokasi Ibu Kota Baru Indonesia ini, banyak hal menjadi Fuj’ah Khair, kejutan-kejutan baik. Ada sarat makna dan hikmah, perhatian orang tua kepada anak, kakak kepada adik, hubungan keluarga di tanah rantauan, pershabahatan, kerja sama Ulama & Umara’.
Abuya Kiayi & Ummi Nyai melepas rindu kepada sang putra bungsu yang jauh di rantauan, sebaliknya putra terharu biru mendapat kunjungan orang tuanya, bersama itu kunjungan ini menjadi momen perayaan ulang tahun di bulan Agustus, kelahiran Abuya Kiayi dan Ummi Nyai.
Selanjutnya esensial perhatian dan kasih sayang Putra Sulung untuk orang tua dan adik-adiknya, rela menyisihkan waktu yang padat sebagai abdi negara demi menyalin ikatan rindu dan sayang dalam keluarga.
Tak disangka pula, ada seorang sanak famili saudara sepupu Abuya Kiayi yang merantau jauh dapat dipertemukan dalam safari ini, betapa nampak jelas kebahagian dan suka cita sepupu tersebut, bertemu dengan keluarga yang serasa mimpi tak mungkin ada saudara bakal mengunjunginya. Sehingga beliau rela menutup usahanya sementara demi bersua dan melayani Abuya Kiayi selama di Palangkaraya.
Di hari Ahad, 1. September, tambah semarak Putra Abuya Kiayi lainnya, Imam Haromain berkesempatan menyusul terbang mendampingi Safari ini.
Ternyata Fuj’ah Khair itu berlanjut. Abuya Kiayi dipertemukan dengan orang No.1 di Kalimantan Tengah ini, dengan perantara ajudan yang merupakan teman putra beliau ketika nyantri di Dalwa Bangil, mengundang untuk bertemu khusus dengan Pak Gub di rumah dinasnya.
Menarik menjadi catatan, Pak Gub adalah pecinta Al-Allamah Hb. Umar Bin Hafidz Tarim Hadramaut, telah dua kali mengundang Sang Tokoh dan Ulama Dunia ini mengadakan tabligh akbar yang dihadiri ratusan ribu masyarakat Pulau Kalimantan.
Dalam pertemuan singkat itu, Abuya Kiayi diminta Pak Gub memberikan wajengan-wajengan untuk pedoman kehidupan, beliau mengawali pertanyaan “Bagaimana Ngaji Rasa menurut Ayahnda Abuya?”,
Maka jadilah momen pertemuan dengan Pak Gub Kalteng itu diisi dengan nasehat-nasehat Abuya Kiayi tentang kehidupan, menjawab pertanyaan Gubernur, diantaranya ;
- Manusia hidup di dunia ibaratkan, seorang tamu yang berkunjung ke sebuah rumah, disambut dan disuguhi oleh tuan rumah dengan jamuan, namun semuanya hanya sementara, akan tiba saatnya pulang, maka seharusnya gunakan kesempatan bertamu dengan sebaik-baiknya, dan jangan lupa waktu pulang, kematian.
- Menukil nasehat Imam Syafi’i, untuk bekal kesalamatan di dunia hingga kampung akherat, jalankan pesan ilahi dalam QS. Al-Ashr. “Menjaga keimanan, menjalankan amal kebaikan, memiliki teman dan lingkungan yang saling memotivasi dalam kebenaran dan kesabaran.”
- Dunia adalah ladang untuk persiapan perjalanan panjang di kehidupan akherat, maka singkronkan raga yang fana’ (akan binasa) dengan mengelolah jiwa yang baqa’ (akan kekal), melalui pelaksanaan aktifitas keduniaan (raga) dengan landasan akherat (jiwa) niat sholehah, amal kemaslahatan jariah dan menjaga Hablum Minallah serta Hablum Minannas.
Tidak terasa, wajah yang penat dan kurang fit sang gubernur menjadi bergairah dan semangat menyimak kalimat demi kalimat Sang Kiayi, yang baru saja dipertemukan dan dikenal oleh beliau di ruang itu. Hingga waktu harus memisahkan untuk melanjutkan tugas masing-masing.
Setelah 4 hari bertandang di ibu kota provensi Kalteng, Abuya Kiayi dan Ummi Nyai melanjutkan perjalanan pulang ke kota Pelembang, kali ini didampingi putra ke-2, Imam Haromain.
Tiba di Palembang, Hari Kamis, 5 September, Abuya Kiayi mengadakan pertemuan dengan keluarga Kenten Hijau PT. Gajah Mada Prasarana dan Pengasuh Pon Pes Insan Cendikia, KH. Hendra Zainudin, beliau juga Ketua PCNU Kota. Palembang, dan Pj Gubernur Sum-sel, untuk mengundang beliau dalam acara PHBI Maulid di Pon Pes Al-Haromain.
Setelah itu, Abuya Kiayi masih menginap di Palembang hingga hari Ahad, karena masih mengisi jadwal cermaha, memberikan Nasehat Pernikahan dalam Resepsi Pernikahan salah satu putri Alumni Pon Pes Al-Haromain.
Sore Hari Ahad, 8. September 2024, Abuya Kiayi tiba di kediaman, Pon Pes Al-Haromain Semende, namun hari berikutnya umat sudah menunggu kehadiran beliau dalam ceramah-ceramah PHBI Maulid Nabi 1446 H.
Semoga Abuya Kiayi dalam kesehatan, keberkahan, lindungan dan kemudahan dari Allah SWT dalam mendidik dan membimbing ummat, demikian untuk keluarga besar, santri, alumni serta Pon Pes Al-Haromain Semende. Aamiiin Ya Rabbal Alamiin. -admin